You are here
Hiburan 

Unik, Sosialisasi Sadar Bencana Lewat Wayang Golek

GARUT (LN) – Pengetahuan masyarakat terhadap bencana meningkat signifikan sejak tsunami Aceh 2004. Namun pengetahuan itu belum meningkat menjadi sikap dan perilaku sehari-hari. Hal inilah yang seringkali menyebabkan korban bencana masih tinggi. Budaya sadar bencana harus terus disosialisasikan.
Masyarakat memang harus memiliki keadaran keselamatan terhadap dirinya sendiri. Kesadaran sebagai negara rawan gempa, setidaknya dapat menanamkan kesiapan mental pada diri masyarakat untuk menghadapinya. Menumbuhkan budaya sadar bencana ini penting karena menjadi bagian dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana. Budaya dalam masyarakat merupakan sebuah sistem kultural yang secara otomatis terus menerus ditanam dan diwariskan.
Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan sosialisasi budaya sadar bencana  melalui edukasi ‘BNPB Mengajar’ dengan cara pendekatan kearifan lokal melalui gelar kesenian rakyat.
”Budaya sadar bencana masyarakat Garut (Jawa Barat)  masih cukup rendah. Disisi lain Garut adalah daerah rawan multibencana yang lengkap seperti banjir, longsor, gempa, tsunami, erupsi gunung api, kekeringan, kebakaran hutan dan puting beliung. Luasnya wilayah Garut, disparitas yang tinggi dan masih banyaknya kemiskinan menyebabkan risiko bencana tinggi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
BNPB Mengajar digelar di SDN Giriawas 03, Kampung Babakan Jolok, Desa Giriawas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Materi yang diberikan antara lain yang berkaitan dengan potensi bencana di daerah Garut dalam bentuk film animasi dan dongeng yang mudah diterima, diingat dan membuat anak-anak tertarik.
Pada malam harinya BNPB menggelar kesenian tradisional wayang golek, dengan Dalang Opik Sunandar Sunarya Giriharja 3 di Alun-alun Bayongbong, Garut. Sosialisasi budaya sadar bencana diselipkan dalam cerita wayang golek. Ribuan masyarakat Garut hadir dan larut dalam sosialisasi ini. Kesenian tradisional merupakan media yang efektif dalam sosialisasi masyarakat di pedesaan. Masyarakat mudah menerima pesan kebencanaan.
Bupati Garut, Rudi Gunawan dalam sambutan mengatakan pemerintah dan masyarakat Garut menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan BNPB. Banjir bandang Garut pada September 2016  yang menyebabkan 36 orang meninggal, 17 orang hilang dan ribuan rumah rusak telah menyadarkan betapa pentingnya mitigasi bencana. Masyarakat harus terus diberi sosialisasi bencana.
Sutopo menambahkan pendekatan seni dan kearifan lokal untuk meningkatkan budaya sadar bencana disesuaikan dengan kesenian daerahnya masing-masing dan sekaligus menggerakan ekonomi lokal seperti halnya pedagang. “Sosialisasi seperti ini merupakan kegiatan rutin BNPB setiap tahunnya. Tahun ini kami akan menyelenggarakan di empat tempat, pertama di Garut ini, kemudian Blora, Purworejo, dan Trenggalek” kata Sutopo. (sy)

Related posts

Leave a Comment