You are here
Politik 

Gubernur Ingatkan PR Pada 4 Kepala Daerah. Mau Tau? Ini Nih….

SEMARANG (LN) – Kabupaten Jepara, Batang, Banjarnegara, dan Kota Salatiga telah memiliki kepala daerah definitif periode 2017-2022 per Mei 2017. Mereka menggantikan Penjabat (Pj) dari Pemprov Jateng yang sebelumnya ditunjuk menjadi pucuk pimpinan sementara.
Nah, saat pelantikan Gubernur Ganjar Pranowo meminta bupati dan wali kota beserta wakilnya serius mengerjakan pekerkaan rumah (PR) yang menjadi kewajibannya. Keempat pasang kepala daerah hasil Pilkada serentak 2017 tersebut, Bupati Banjarnegara Budi Sarwono dan Wakilnya Syamsuddin, Bupati Batang Wihaji dan wakilnya Suyono, Bupati Jepara Ahmad Marzuki dan wakilnya Dian kristiandi, serta Wali Kota Salatiga Yulianto dan wakilnya Muh Haris.
Lalu apa saja PR yang diingatkan Gubernur dari partai PDIP ini? Pertama soal infrastruktur. Bahkan Ganjar mendorong kepala daerah memanfaatkan obligasi untuk pembiayaan daerah khususnya di bidang infrastruktur. Dengan catatan, APBD tak mencukupi untuk membiayai pembangunan daerah atau porsi anggaran banyak yang digunakan untuk noninfrastruktur lebih dulu semisal pengantasan kemiskinan.
Hutang obligasi salah satunya bisa melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Dana segar yang diperoleh kabupaten bisa mencapai Rp 100 miliar Rp 200 miliar. Untuk pengembaliannya, bisa sampai satu periode masa jabatan bupati dan wakil bupati.
”Itu seperti dana talangan. Nyicilnya satu periode jabatan (5 tahun). Tapi kalau PT SMI memang peruntukannya infrastruktur,” kata Ganjar.
Pekerjaan rumah lainnya adalah menurunkan angka kemiskinan yang saat ini mencapai 13,9%. Masih ada 15 kabupaten yang masuk zona merah kemiskinan di Jateng.
Menurutnya, saat ini baik pemerintah kabupaten/kota, provinsi maupun nasional tergopoh-gopoh soal upaya penurunan angka kemiskinan. Penurun memang berhasil dicapai namun sangat kecil dan pelan. Untuk itu, ia berharap ada sinkronisais kebijakan dan data baik di kabupaten hingga pusat.
”Tiga hal yang harus dilakukan, memberikan ketrampilan, akses modal, dan pendampingan,” jelas Ganjar.
Khusus untuk Salatiga, Ganjar meminta ada upaya riil untuk membuat kota semakin menarik. Lantaran ada kekhawatiran masyarakat, Salatiga akan sepi setelah jalan tol Trans Jawa tersambung.
Bupati Banjarnegara Budi Sarwono mengatakan sesuai program kerja saat kampanye akan fokus di bidang infrastruktur. Namun apakah akan menggunakan obligasi atau tidak, ia akan memelajari APBD  lebih dulu. Di satu sisi, ia mendorong peran perusahaan untuk mengeluarkan CSR untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan perekonomian.
”Infrastruktur menjadi fokus kami. Karena berpengaruh pada biaya produksi pertanian. Jika infrastruktur bagus, kami berharap pertanian bisa berkembang,” ujar Budi yang akrab di sapa Wing Chin. (sy)

Related posts

Leave a Comment