You are here
Nasional News Perekonomian 

Menteri Pertanian serahkan bantuan kredit usaha rakyat 4,82 miliar

KARANGANYAR (LN) – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga enam persen senilai Rp4,82 miliar untuk membangun kemandirian petani dalam mengelola usaha pertanian.

KUR tersebut diberikan kepada 271 petani di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sebagai implementasi Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Penyerahan KUR kali ini merupakan kolaborasi Kementerian Pertanian dengan BNI.

“Hari ini kita gulirkan KUR sejumlah Rp4,1 miliar. Manfaatkan dana ini dengan sebaiknya. Ada KUR disiapkan oleh BNI dan bank lainnya, untuk memperkuat modal bapak/ibu petani,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo pada penyerahan KUR yang dilakukan secara simbolis di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Rabu.

Menurut Mentan, program KUR menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memfasilitasi pembiayaan berbunga rendah.

Disisi lain Direktur Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah dan Jaringan BNI Tambok P Setyawati menyebutkan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memajukan digitalisasi dan mekanisasi pertanian guna meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

Ada pun target penyaluran KUR BNI tahun 2020 secara nasional sebesar Rp20 triliun untuk area Yogyakarta dan sekitarnya sebesar Rp1,5 triliun, Semarang Rp1,6 triliun dan Jawa Tengah secara keseluruhan sekitar Rp3,1 triliun.

“Kita tidak hanya menyalurkan KUR, tetapi juga melakukan pendampingan agar petaninya juga makin produktif, hasil lebih tinggi dan biaya lebih rendah, sehingga lebih efisien dan petani semakin sejahtera,” kata Tambok.

Related posts

2 thoughts on “Menteri Pertanian serahkan bantuan kredit usaha rakyat 4,82 miliar

  1. Anton

    Dananya belum sampai ke petani? Adakah yg mengawasi penyalurannya sampai ke petani yg telah mengumpulkan berkasnya?1

  2. Anton

    Dananya belum sampai ke petani? Adakah yang mengawasi penyalurannya sampai ke petani yang sudah mengumpulkan filenya?

Leave a Reply to Anton Cancel reply