You are here
Nasional News Perekonomian 

Usai lebaran penentu hidup dan mati bisnis?

JAKARTA (LN) – Dunia usaha kembang-kempis dalam menjalankan operasional saat ini karena dampak pandemi corona. Diperkirakan mulai banyak usaha akan PHK atau gulung tikar diperkirakan mulai Juni atau setelah lebaran bahkan saat ini sudah terjadi PHK masif. Pengusaha mendesak ada relaksasi pembatasan sosial dan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi usai lebaran.

“Ada yang sudah mulai bangkrut kan. Nah jadi kalau kita, harus ada yang monitor gimana kebangkrutan itu terjadi,” kata Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam, Kamis (14/5).

Ia bilang demi menghindari kejadian sama terulang di banyak perusahaan lainnya, maka perlu ada transisi masa, dari kondisi berat ke masa recovery. Saat ini sedang tidak ideal karena tren positif Covid-19 kembali menanjak. Namun di sisi lain, pengusaha tidak bisa menunggu lama lagi untuk sanggup berada dalam masa bertahan. Dikutip dari laman CNBC Indonesia.


“Harus lakukan relaksasi di tengah pandemi yang mungkin puncak-puncaknya. Itu yang disebut berdamai dengan Covid-19,” katanya.

Apalagi, kalangan usaha menilai sejumlah langkah dari pemerintah yang mengucurkan stimulus triliunan rupiah tidak begitu terasa. Ia menilai di lapangan, masih terlihat ketidaksinkronan kebijakan dari atas.

“Sekarang paling penting grand strategi pemerintah untuk pindah dari survival ke recovery. Gimana policy-policy-ya? Kan waktu itu udah dianggarkan sekian triliun. Gimana implementasinya? itu yang ditunggu dunia usaha,” sebut Bob.

Kejelasan implementasi di lapangan memang ditunggu oleh dunia usaha. Karena jika kaku, maka akan berdampak besar.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Suryopratomo mengingatkan kembali dampak yang bakal timbul.

“Ada dua skenario yang sudah dilaporkan oleh Ibu Menteri Keuangan. Satu berat dan sangat berat, berat itu sekitar 2,9 juta pengangguran, kalau sangat berat bisa 5,2 juta,” sebutnya.

Related posts

Leave a Comment