You are here
Politik 

Saat SBY Kembali Terpilih

Barisan petinggi Partai Demokrat memasuki ruang Kongres IV Partai Demokrat di ballroom Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5). Itulah masa-masa penentuan terpilihnya kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kata sambutan pada pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5). Kongres dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAKetua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kata sambutan pada pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5). Kongres dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Di barisan terdepan, yang antara lain dikawal satuan petugas Rajawali, berjalan dengan tegak Susilo Bambang Yudhoyono. SBY yang mengenakan jas biru Partai Demokrat didampingi sang istri, Ani Yudhoyono. Ada juga petinggi Partai Demokrat lain, seperti Syarief Hasan, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Amir Syamsuddin.

Tak ketinggalan Ruhut Sitompul, yang disebut-sebut Presiden Joko Widodo gigih menghubunginya agar bersedia datang membuka kongres tersebut. Kegigihan Ruhut ini dibuka Jokowi dalam pidato di pembukaan kongres Demokrat, kemarin malam. Saat itu, Jokowi membuka isi pesan layanan singkat (SMS) dari Ruhut yang intinya menyebutkan bahwa dia sebagai pendukung Jokowi.Sebelum prosesi masuknya petinggi Partai Demokrat, dari balik pintu masukballroom Hotel Shangri-La, yang sempat terbuka separuh, Kompas melihat dan mendengar teriakan penawaran yang dibalas berulang-ulang oleh peserta dengan kata “setuju”. Lalu, diketuklah meja rapat dengan palu kayu oleh pemimpin rapat sebagai tanda sah.Ketika SBY masuk ke ruang kongres, riuh sambutan terdengar, mulai dari suara teriakan “hidup SBY” hingga tepuk tangan dan suara “tepukan” balon-balon panjang yang biasa digunakan penonton pertandingan olahraga. Ada pula lagu Mars Partai Demokrat yang diperdengarkan begitu keras. Pintu-pintu pun ditutup.

(Dari kiri ke kanan), mantan Wakil Presiden Boediono, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Nyonya Ani Yudhoyono saat pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA(Dari kiri ke kanan), mantan Wakil Presiden Boediono, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Nyonya Ani Yudhoyono saat pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5).

Malam itu, waktu menunjukkan pukul 22.00. Berbagai informasi berseliweran melalui SMS dan pesan Blackberry tentang laporan pertanggungjawaban SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) di Bali untuk periode 2013-2015.

KLB digelar setelah Anas Urbaningrum menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Langkah ini diambil Anas setelah dia dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi.

Setelah SBY menyampaikan laporan pertanggungjawaban, sebanyak 34 DPD (pengurus tingkat provinsi) Partai Demokrat menyampaikan tanggapan. Arah tanggapan mereka jelas, yakni menerima dan mendukung pencalonan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2015-2020.

Benarlah, pukul 23.25 tersiar kabar, “Pak SBY terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.”

Hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam, sejak SBY dan rombongan masuk area kongres, telah terpilih pemimpin baru di Partai Demokrat. Tak ada pembahasan soal tata tertib kongres yang semestinya dibahas terlebih dahulu.

Padahal, sehari sebelumnya, ramai kasak-kusuk pentingnya pembahasan tata tertib pemilihan baru menjadi syarat mutlak guna mendorong pemilihan yang sesuai dengan slogan Partai Demokrat yang bersih, cerdas, santun, dan demokratis.

Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, melalui telepon seluler dengan lugas mengisahkan kejadian di dalam kongres. Semua DPD menyetujui terpilihnya SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Kini, SBY terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Segudang pekerjaan telah menanti, mulai dari konsolidasi internal hingga persiapan menghadapi pilkada serentak yang akan digelar akhir tahun ini.

Related posts

Leave a Comment